Fakta Baru, LPAI Terima 15 Laporan Kekerasan Guru Yang Dilakukan Guru D

Kamis, 28 November 2019 | 21:31:50 WIB
Ilustrasi (net)

Riauaktual.com - Pihak Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kota Pekanbaru menyatakan menerima 15 laporan dugaan kekerasan yang dilakukan oknum guru kepada pelajar SMP Negeri 04 Pekanbaru, inisial De. 

Belasan laporan itu, kata Ketua LPAI Pekanbaru, Widiono, salah satunya dugaan kekerasan berupa penamparan itu yang dialami oleh salah seorang pelajar. 

''Sudah ada 15 laporan yang kita terima, terkait dugaan kekerasan yang dilakukan oknum guru berinisial D,'' ungkap Widiono, Kamis (28//11/2019). 

Dia melanjutkan, berkemungkinan bertambah kedepannya masih akan ada laporan yang masuk. 

Diketahui, dugaan kekerasan yang terjadi di SMP Negeri 4 Pekanbaru terungkap orang tua korban Lauren Lestari Siagian (38), melaporkan dugaan kekerasan yang dialami A anaknya. 

Lauren menyebutkan, laporannya ke Mapolsek Lima Puluh, Kota Pekanbaru, karena oknum guru kelas VIII berinisial D menampar anaknya di depan teman-temannya. 

Dia mengatakan, penamparan D terjadi pada 13 November 2019. Menurut Lauren, sepekan sebelum ditampar, anaknya A kedapatan membawa botol liquid Vape ke sekolah. 

Kepada wartawan, Lauren mengatakan, botol liquid itu tidak berisi dan merupakan botol kosong. 

Sebelumnya, permasalahan itu sudah pernah dimediasi, dengan datang ke sekolah. Namun, bukannya berujung. D yang masih tidak senang, langsung menampar A muridnya. 

"Saya pikir sudah selesai masalah ini, namun justru berujung pada penamparan,'' ujar Lauren. 

Seiring waktu berjalan, terungkap jika A bukanlah korban tunggal kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru yang masih berstatus sebagai honorer tersebut. 

Berdasarkan data LPAI Pekanbaru, dugaan kekerasan dilakukan oleh oknum guru yang sama, D. 

Dugaan mulai dari penamparan karena alasan yang sepele, seperti bermain bola di dalam kelas, jatuh dari tangga dan mengangkat teman yang kakinya terkilir. 

Widiono mengatakan LPAI Pekanbaru akan melakukan langkah klarifikasi terlebih dahulu. Klarifikasi direncanakan dilakukan pekan depan. 

''Pastinya akan kita klarifikasi ke sekolah, kalau memang iya alangkah baiknya ada penyelesaian,'' harap dia.

Menyikapi permasalahan ini, Rukiah merupakan Kepala SMPN 4 Pekanbaru, saat dikonfirmasi enggan menanggapi lebih jauh terkait laporan dugaan kekerasan yang ditampung oleh LPAI Pekanbaru. 

''Saya baru mendengar soal itu,'' singkatnya. (HA)

Terkini

Terpopuler